Materi 10
Sektor
Pertanian
10.1 Sektor Pertanian di Indonesia
Tantangan perekonomian di era
globalisasi masih sama dengan era sebelumnya, yaitu bagaimana subjek dari
perekonomian Indonesia, yaitu penduduk Indonesia sejahtera. Indonesia mempunyai
jumlah penduduk yang sangat besar, sekarang ada 235 juta penduduk yang tersebar
dari Merauke sampai Sabang. Jumlah penduduk yang besar ini menjadi pertimbangan
utama pemerintah pusat dan daerah, sehingga arah perekonomian Indonesia masa
itu dibangun untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya.
Berdasarkan pertimbangan ini, maka
sektor pertanian menjadi sektor penting dalam struktur perekonomian Indonesia.
Seiring dengan berkembangnya perekonomian bangsa, maka kita mulai mencanangkan
masa depan Indonesia menuju era industrialisasi, dengan pertimbangan sektor
pertanian kita juga semakin kuat. Seiring dengan transisi (transformasi)
struktural ini sekarang kita menghadapi berbagai permasalahan. Di sektor
pertanian kita mengalami permasalahan dalam meningkatkan jumlah produksi
pangan, terutama di wilayah tradisional pertanian di Jawa dan luar Jawa. Hal
ini karena semakin terbatasnya lahan yang dapat dipakai untuk bertani.
Perkembangan penduduk yang semakin besar membuat kebutuhan lahan untuk tempat
tinggal dan berbagai sarana pendukung kehidupan masyarakat juga bertambah.
Perkembangan industri juga membuat pertanian beririgasi teknis semakin
berkurang. Selain berkurangya lahan beririgasi teknis, tingkat produktivitas
pertanian per hektare juga relatif stagnan. Salah satu penyebab dari
produktivitas ini adalah karena pasokan air yang mengairi lahan pertanian juga
berkurang. Banyak waduk dan embung serta saluran irigasi yang ada perlu
diperbaiki. Hutan-hutan tropis yang kita miliki juga semakin berkurang,
ditambah lagi dengan siklus cuaca El Nino-La Nina karena pengaruh pemanasan
global semakin mengurangi pasokan air yang dialirkan dari pegunungan ke lahan
pertanian.
Sesuai dengan permasalahan aktual
yang kita hadapi masa kini, kita akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan
pangan di dalam negeri. Di kemudian hari kita mungkin saja akan semakin
bergantung dengan impor pangan dari luar negeri. Impor memang dapat menjadi
alternatif solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan kita, terutama karena semakin
murahnya produk pertanian, seperti beras yang diproduksi oleh Vietnam dan
Thailand. Namun, kita juga perlu mencermati bagaimana arah ke depan struktur
perekonomian Indonesia, dan bagaimana struktur tenaga kerja yang akan terbentuk
berdasarkan arah masa depan struktur perekonomian Indonesia.
Struktur tenaga kerja kita
sekarang masih didominasi oleh sektor pertanian sekitar 42,76 persen (BPS
2009), selanjutnya sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 20.05
persen, dan industri pengolahan 12,29 persen. Pertumbuhan tenaga kerja dari
1998 sampai 2008 untuk sektor pertanian 0.29 persen, perdagangan, hotel dan
restoran sebesar 1,36 persen, dan industri pengolahan 1,6 persen. Sedangkan
pertumbuhan besar untuk tenaga kerja ada di sektor keuangan, asuransi,
perumahan dan jasa sebesar 3,62 persen, sektor kemasyarakatan, sosial dan jasa
pribadi 2,88 persen dan konstruksi 2,74 persen. Berdasarkan data ini, sektor
pertanian memang hanya memiliki pertumbuhan yang kecil, namun jumlah orang yang
bekerja di sektor itu masih jauh lebih banyak dibandingkan dengan sektor
keuangan, asuransi, perumahan dan jasa yang pertumbuhannya paling tinggi.
Data ini juga menunjukkan peran
penting dari sektor pertanian sebagai sektor tempat mayoritas tenaga kerja
Indonesia memperoleh penghasilan untuk hidup. Sesuai dengan permasalahan di
sektor pertanian yang sudah disampaikan di atas, maka kita mempunyai dua
strategi yang dapat dilaksanakan untuk pembukaan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat Indonesia di masa depan.
Strategi pertama adalah melakukan
revitalisasi berbagai sarana pendukung sektor pertanian, dan pembukaan lahan
baru sebagai tempat yang dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat
Indonesia. Keberpihakan bagi sektor pertanian, seperti ketersediaan pupuk dan
sumber daya yang memberikan konsultasi bagi petani dalam meningkatkan
produktivitasnya, perlu dioptimalkan kinerjanya. Keberpihakan ini adalah
insentif bagi petani untuk tetap mempertahankan usahanya dalam pertanian.
Karena tanpa keberpihakan ini akan semakin banyak tenaga kerja dan lahan yang
akan beralih ke sektor-sektor lain yang insentifnya lebih menarik.
Strategi kedua adalah dengan
mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung bagi sektor lain yang akan
menyerap pertumbuhan tenaga kerja Indonesia. Sektor ini juga merupakan sektor
yang jumlah tenaga kerjanya banyak, yaitu sektor perdagangan, hotel, dan
restoran serta industri pengolahan. Sarana pendukung seperti jalan, pelabuhan,
listrik adalah sarana utama yang dapat mengakselerasi pertumbuhan di sektor
ini.
Struktur
perekonomian Indonesia sekarang adalah refleksi dari arah perekonomian yang
dilakukan di masa lalu. Era orde baru dan era reformasi juga telah menunjukkan
bahwa sektor pertanian masih menjadi sektor penting yang membuka banyak
lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. Sektor pertanian juga menyediakan
pangan bagi masyarakat Indonesia. Saat ini kita mempunyai kesempatan untuk
mempersiapkan kebijakan yang dapat membentuk struktur perekonomian Indonesia di
masa depan. Namun, beberapa permasalahan yang dihadapi sektor pertanian di masa
ini perlu segera dibenahi, sehingga kita dapat meneruskan hasil dari kebijakan
perekonomian Indonesia yang sudah dibangun puluhan tahun lalu, dalam
meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia sampai saat sekarang ini.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar