Materi 12
Usaha Kecil dan
Menengah
2.2 Perkembangan Jumlah Unit dan Tenaga Kerja di UKM
Ekonomi Indonesia dikenal dengan kegiatan bisnis informal yaitu
usaha-usaha kecil dan menengah (UKM). Data stastistik tahun 2007 saja
menunjukkan jumlah unit usaha UKM mendekati 99,98 % terhadap total unit usaha
di Indonesia. Sementara jumlah tenaga kerja yang terlibat mencapai 91,8 juta
orang atau 97,3% terhadap seluruh tenaga kerja Indonesia. Data ini mencerminkan peran serta UKM
terhadap laju pertumbuhan ekonomi sangat berarti dan memiliki signifikansi yang
cukup tinggi bagi pemerataan ekonomi Indonesia. Hal ini karena dunia UKM memang
banyak berperan pada sektor riil.
Negara besar dan
kaya akan sumberdaya alam seperti Indonesia dengan jumlah penduduk mendekati
seperempat miliar membutuhkan kegiatan ekonomi yang berpijak pada sektor riil.
Investasi swasta (termasuk asing) perlu diarahkan pada penanaman modal di
sektor riil, bukan nonriil. Aliran dana investasi yang berupa ‘hot money’ hanya
akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang semu dan rentan terhadap gejolak
politik. Jika ini terjadi maka dapat mengganggu perekonomian bangsa secara
keseluruhan. Upaya menumbuh-ratakan perekonomian Indonesia sebaiknya diarahkan
pada perhatian terhadap tumbuh-kembangnya sektor UKM dan kegiatan ekonomi
informal yang jumlah unit usahanya mendekati 100% dari jumlah unit usaha yang
ada. Sementara itu, sudah menjadi rahasia umum bahwa perbankan lebih suka
berbisnis dengan pengusaha besar dengan omset miliaran bahkan triliunan rupiah.
Secara logika memang berbisnis dengan pengusaha besar dapat membawa keuntungan yang cukup besar. Sayangnya yang dilihat lebih pada keuntungan besar semata. Padahal resiko kerugian tidak kalah besar apabila kerjasamanya dengan pengusaha besar itu tidak berjalan sebagaimana mestinya. Pengalaman empirik di Indonesia membuktikan kerugian pahit itu bagi perbankan. Kita masih ingat betapa perbankan terpuruk saat terjadi krisis moneter tahun 1998. Banyak usaha besar gulung tikar, sehingga juga mempengaruhi sektor perbankan. Sedangkan UKM tingkat resiko dan spekulasinya tidak setinggi usaha besar. Tambahan lagi UKM lebih banyak bermain di sektor riil yang memenuhi kebutuhan dan keperluan sehari-hari masyarakat.Jadi Usaha Menengah Kecil ini memang sangat banyak berpengaruh terutama terhadap pendapatan masyarakat yang menjalankan UKM karena UKM ini dapat dengan mudah dijangkau oleh masyarakat apabila mereka yang menjalankan kegiatan ekonomi. • Buruknya kinerja UB (usaha besar) selama krisis
Tingkat
ketergantungan UB terhadap impor lebih besar dibandingkan UKM ini menyebabkan
banyak produksi dalam negeri mengalami kerugian,nilai tukar rupiah pada saat tahun
1997 sangat besar terhadap dolar ini meyebabkan biaya impor menjadi sangat
mahal.Banyak perusahaan mengurangi produksinya karena tidak sanggup membiayai
impor.Akibatnya banyak perusahaan termasuk UB mengalimi krisis. Ketergantungan
UB terhadap kredit perbankan,jalur melalui kredit perbankan sangat sulit karena
bank sendiri pada saat itu lagi mengalami krisis besar dan meyebabkan suku
bunga pinjaman menjadi sangat besar,mengalami inflasi.
• Perbedaan kinerja UKM di sector pertanian dan industri
UKM di sector
pertanian tidak mengalami surplus karena tidak terlalu tergantung pada impor
bahan baku,kredit perbankan,dan input lainnya.Sedangkan pada sector industri
pengolahan bahan baku,alat-alat produksi,sangat tergantung pada impor dan yang
membiayai produksinya melalui kredit perbankan atau dari UB melalui
kemitraan.Industri pengolahan mengalami krisis akibatnya para pekerja kembali
ke desa membuka lahan dan menjalani kembali UKM dengan begini meningkatkan
jumlah unit UKM.
Segi permintaan
Semakin banyak
penduduk dan semakin besar tingkat kemiskinan atau semakin luas kesenjangan
distribusi pendapatan disuatu wilayah.Semakin banyak UK di wilayah membuat
barang dan jasa dengan harga yang relative murah sehinnga dapat meringngankan
anggaran pengeluaran bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah.
Segi penawaran
Semakin banyak jumlah pengagguran semakin besar angka kemiskinan di
suatu daerah semakin banyak kegiatan UK .Negara yang berpendapatan rendah
berfungsi sebagai sumber pendapatan tambahan. Perkembangan UKM di industri
pengolahan dan perdagangan berdasarkan Deperindag IKM dan DKM selama periode
1998-2001 mengalami peningkatan masing-masing 2,1 juta sampai 2,9 juta unit.
UKM di Indonesia sangat penting dalam penciptaan/pertumbuhan kesempatan kerja
atau sumber pendapatan bagi masyarakat miskin. fakta empiris menunjukkan bahwa
kelompok usaha ini mengerjakan jauh lebih banyak orang dibandingkan jumlah
orang yang bekerja di UB.Pentingnya UKM sebagai sumber pertumbuhan kesempatan
kerja di Indonesia tidak hanya tercermin pada kondisi statis adalah jumlah
orang yang bekerja di kelompok usaha tersebut lebih banyak dari pada orang yang
bekerja di UB . Kondisi dinamis adalah laju kenaikan dari orang-orang yang
bekerja diü
sector UKM kenaikannya lebih tinggi dibandingkan dengan UB.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar