Materi 8/9
Pembangunan
Ekonomi Daerah dan Otonomi Daerah
8/9.3 Pembangunan Ekonomi Regional
A.
Pengertian
Pembangunan Ekonomi Regional/Daerah
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu
proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumber daya yang ada
dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor
swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan
kegiatan ekonomi(pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut. Masalah pokok
dalam pembangunan ekonomi daerah terletak pada penekanan kebijakan-kebijakan
pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah yang bersangkutan, dengan
menggunakan potensi sumber daya manusia, kelembagaan dan sumber daya fisik
secara lokal.
Pembangunan ekonomi daerah merupakan
suatu proses yaitu proses yang mencakup pembentukan institusi-institusi baru,
pembangunan industri-industri alternatif, perbaikan kapasitas tenaga kerja yang
ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik, identifikasi
pasar-pasar baru, ilmu pengetahuan dan pengembangan pertusahaan-perusahaan
baru. Tujuan utama ekonomi daerah/regional adalah untuk meningkatkan jumlah dan
jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah.
B.
Corak
Pembangunan Daerah
Yang dimaksud dengan Corak
Pembanguinan Daerah adalah merupakan pola pembangunan yang harus ditempuh oleh
suatu daerah dalam suatu kegiatan pembangunan. Dimana pola itu harus sesuai
dengan kondisi daerah seperti masalah, kebutuhan dan potensi daerah yang
bersangkutan.
Perla
dan Wingo membedakan tiga tahap pola perkembangan daerah A.S, yakni:
1. Perkembangan
pertanian (1840)
Pada tahap ini daerah yang mengalami
perkembangan ialah daerah yang sangat sesuai dengan usaha pertanian daerah yang
dapat menyediakan jasa-jasa untuk perkembangan sektor pertanian. Perkembangan
ini terutama didorong oleh karena pertambahan permintaan atas hasil-hasil
pertanian dari sektor industri, baik dari dalam dalam maupun luar negeri.
2. Perkembangan
pertambangan (1840-1950)
Pertambangan besi dan batu bara merupakan pertambangan
yang mula-mula berkembang. Sebab kedua jenis bahan tambang ini diperlukan oleh
industri baja dan dijadikan sumber energi. Sektor pertambangan sangat besar
pengruhnya terhadap perkembangan suatu daerah sebab sektor ini memiliki
pengaruh yang baik untuk masa depan.
3. Tahap
Perkembangan Amenity Resourcers
Pada pertenganhan abad ke-20, alokasi
kegiatan ekonomi dipengaruhi oleh saut faktor yang disebut sebagai Amenity
Resources yang didefeinisikan sebgai gabungan dari iklim, keadaan tanah, daerah
pantai dan air yang menciptakan sarana hidup yang baik dan menarik bagi migrasi
dan pengusaha untuk penanaman modalnya di daerah itu.
Memperhatikan
pola perkembangan di daerah-daerah negara maju maka yang diutamakan adalah
sektor industri sebab sektor ini dapat meningkatkan efisiensi penggunaan sumber
daya yang tersedia untuk pembangunan daerah.
Beberapa
hal yang mendorong negara-negara maju untuk mengutamakan perkembangan di sektor
industri antara lain:
a)
Pada umumnya
sektor pertanian, mereka sudah mampu untuk menjamin tersedianya pangan bagi
daerah bahkan untuk kegiatan ekspor.
b)
Pasar-pasar
produk cukup tersedia danm faktor-faktor produksi yang dibutuhkan dalam rangka
efisiensi kerja telah tersedia.
c)
Biaya
pengembangan sektor industri jauh lebih murah daripada sector pertanian sebab
sarana dan prasarana telah tersedia.
Sedang
di negara-negara yang sedang berkembang umumnya merupakan daerah pertanian maka
cara pembangunan yang terbaik adalah dengan mengembangkan sektor pertanian
dengan alasan:
1.
Sebagian besar penduduk bermata pencaharian
sebagai petani dan merupakan daerah yang paling miskin serta memiliki
pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi.
2.
Kalau kemiskinan di daerah pertanian
dibiarkan, akan m enyebabkan arus urbanisasi yang cukup tinggi dan akan
menyebabkan tinggginya angka pengangguran di kota-kota besar dan berbagai
masalah yang ditimbulkannya.
3.
Jika dilakukan perkembangan
disektor industri maka perkembangan disektor ini tidak dapat bahkan kurang
mampu untuk menyerap tambahan tenaga kerja tiap tahunnya.
4.
Sektor pertanian perlu dibangun agar
menghasilkan pertambahan pangan guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
Disamping
itu pengembangan pada sektor lain tidak diabaikan juga sebab sector pertanian
dan sektor lain juga selalu berkesinambungan dan saling mendukung seperti
halnya sektor petanian. Namun permasalahannya adalah kurangnya sumber daya yang
tersedia misalnya tenaga kerja yang terampil dan terlatih agar dapat mengadopsi
cara-cara baru yang hendak dilaksanakan untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
Untuk merubah cara-cara tradisional menjadi modern harus ada campur tangan
pemerintah dengan cara-cara baru yang lebih modern.
C.
Teori
Pertumbuhan dan Pembangunan Regional/Daerah
Pada hakekatnya inti teori tersebut
mencakup dua hal yaitu pembahasan yang berkisar tentang metode dalam
menganalisis perekonomian suatu daerah dan teori-teori yang membahas tentang
faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Pengembangan
metode yang menganalisis perekonomian suatu daerah penting sekali karena dapat
mngumpulkan data tentang perekonomian daerah yang bersangkutan serta proses
pertumbuhannya dan kemudian dapat menentukan kebijakan pemerintah.
Menganalisis
perekonomian suatu daerah sangat sulit karena:
a)
Data tentang
daerah sangat terbatas terutama jika daerah dibedakan berdasarkan pengertian
daerah modal.
b)
Data yang
tersedia umumnya tidak sesuai dengan data ynag dibutuhkan untuk analisis daerah
karena biasanya data yang terkumpul diperuntukan bagi analisis perekonomian
secara nasional.
c)
Data tentang
perekonomian suatu daerah sangat sukar dikumpulkan sebab perekonomian daerah
lebih terbuka dibanding dengan perekonomian nasional. Data tentang
aliran-aliran yang masuk dan keluar suatu daerah sangat sukar diperoleh.
d)
Kekurangan data
dan ketersediaan data itupun banyak yang sulit dipercayasehingga menimbulkan
kesulitan untuk melakukan analisis yang memadai tentang keadaan yang memadai
tentang keadaan ekonomian suatu daerah.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar