Assalamuaalaikum Warahmatullah

Kamis, 30 April 2015

Pembangunan Ekonomi Regional



Materi 8/9
Pembangunan Ekonomi Daerah dan Otonomi Daerah

    8/9.3 Pembangunan Ekonomi Regional

A.    Pengertian Pembangunan Ekonomi Regional/Daerah
         Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi(pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut. Masalah pokok dalam pembangunan ekonomi daerah terletak pada penekanan kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah yang bersangkutan, dengan menggunakan potensi sumber daya manusia, kelembagaan dan sumber daya fisik secara lokal.
         Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses yaitu proses yang mencakup pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan industri-industri alternatif, perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, ilmu pengetahuan dan pengembangan pertusahaan-perusahaan baru. Tujuan utama ekonomi daerah/regional adalah untuk meningkatkan jumlah dan
jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah.

B.     Corak Pembangunan Daerah
            Yang dimaksud dengan Corak Pembanguinan Daerah adalah merupakan pola pembangunan yang harus ditempuh oleh suatu daerah dalam suatu kegiatan pembangunan. Dimana pola itu harus sesuai dengan kondisi daerah seperti masalah, kebutuhan dan potensi daerah yang bersangkutan.
Perla dan Wingo membedakan tiga tahap pola perkembangan daerah A.S, yakni:



1. Perkembangan pertanian (1840)
      Pada tahap ini daerah yang mengalami perkembangan ialah daerah yang sangat sesuai dengan usaha pertanian daerah yang dapat menyediakan jasa-jasa untuk perkembangan sektor pertanian. Perkembangan ini terutama didorong oleh karena pertambahan permintaan atas hasil-hasil pertanian dari sektor industri, baik dari dalam dalam maupun luar negeri.
2. Perkembangan pertambangan (1840-1950)
      Pertambangan besi dan batu bara merupakan pertambangan yang mula-mula berkembang. Sebab kedua jenis bahan tambang ini diperlukan oleh industri baja dan dijadikan sumber energi. Sektor pertambangan sangat besar pengruhnya terhadap perkembangan suatu daerah sebab sektor ini memiliki pengaruh yang baik untuk masa depan.
3. Tahap Perkembangan Amenity Resourcers
      Pada pertenganhan abad ke-20, alokasi kegiatan ekonomi dipengaruhi oleh saut faktor yang disebut sebagai Amenity Resources yang didefeinisikan sebgai gabungan dari iklim, keadaan tanah, daerah pantai dan air yang menciptakan sarana hidup yang baik dan menarik bagi migrasi dan pengusaha untuk penanaman modalnya di daerah itu.
Memperhatikan pola perkembangan di daerah-daerah negara maju maka yang diutamakan adalah sektor industri sebab sektor ini dapat meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia untuk pembangunan daerah.
Beberapa hal yang mendorong negara-negara maju untuk mengutamakan perkembangan di sektor industri antara lain:
a)      Pada umumnya sektor pertanian, mereka sudah mampu untuk menjamin tersedianya pangan bagi daerah bahkan untuk kegiatan ekspor.
b)      Pasar-pasar produk cukup tersedia danm faktor-faktor produksi yang dibutuhkan dalam rangka efisiensi kerja telah tersedia.
c)      Biaya pengembangan sektor industri jauh lebih murah daripada sector pertanian sebab sarana dan prasarana telah tersedia.
Sedang di negara-negara yang sedang berkembang umumnya merupakan daerah pertanian maka cara pembangunan yang terbaik adalah dengan mengembangkan sektor pertanian dengan alasan:
1.       Sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani dan merupakan daerah yang paling miskin serta memiliki pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi.
2.       Kalau kemiskinan di daerah pertanian dibiarkan, akan m enyebabkan arus urbanisasi yang cukup tinggi dan akan menyebabkan tinggginya angka pengangguran di kota-kota besar dan berbagai masalah yang ditimbulkannya.
3.      Jika dilakukan perkembangan disektor industri maka perkembangan disektor ini tidak dapat bahkan kurang mampu untuk menyerap tambahan tenaga kerja tiap tahunnya.
4.       Sektor pertanian perlu dibangun agar menghasilkan pertambahan pangan guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
Disamping itu pengembangan pada sektor lain tidak diabaikan juga sebab sector pertanian dan sektor lain juga selalu berkesinambungan dan saling mendukung seperti halnya sektor petanian. Namun permasalahannya adalah kurangnya sumber daya yang tersedia misalnya tenaga kerja yang terampil dan terlatih agar dapat mengadopsi cara-cara baru yang hendak dilaksanakan untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Untuk merubah cara-cara tradisional menjadi modern harus ada campur tangan pemerintah dengan cara-cara baru yang lebih modern.



C.     Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Regional/Daerah
        Pada hakekatnya inti teori tersebut mencakup dua hal yaitu pembahasan yang berkisar tentang metode dalam menganalisis perekonomian suatu daerah dan teori-teori yang membahas tentang faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Pengembangan metode yang menganalisis perekonomian suatu daerah penting sekali karena dapat mngumpulkan data tentang perekonomian daerah yang bersangkutan serta proses pertumbuhannya dan kemudian dapat menentukan kebijakan pemerintah.
Menganalisis perekonomian suatu daerah sangat sulit karena:
a)      Data tentang daerah sangat terbatas terutama jika daerah dibedakan berdasarkan pengertian daerah modal.
b)      Data yang tersedia umumnya tidak sesuai dengan data ynag dibutuhkan untuk analisis daerah karena biasanya data yang terkumpul diperuntukan bagi analisis perekonomian secara nasional.
c)      Data tentang perekonomian suatu daerah sangat sukar dikumpulkan sebab perekonomian daerah lebih terbuka dibanding dengan perekonomian nasional. Data tentang aliran-aliran yang masuk dan keluar suatu daerah sangat sukar diperoleh.
d)     Kekurangan data dan ketersediaan data itupun banyak yang sulit dipercayasehingga menimbulkan kesulitan untuk melakukan analisis yang memadai tentang keadaan yang memadai tentang keadaan ekonomian suatu daerah.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar