Assalamuaalaikum Warahmatullah

Kamis, 30 Maret 2017

PENALARAN




            Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubung data atau fakta yang ada sehingga dapat diambil suatu simpulan.  Kalimat pernyataan yang dapat dipergunakan sebagai data itu disebut proposisi. Proposisi dapat dibatasi sebagai pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya atau dapat ditolak karena kesalahan yang terkandung di dalamnya.
Contoh Proposisi :
- semua bukti transaksi terjadi karena adanya pembelian dan penjualan
- saya menyelesaikan laporan keuangan
Contoh bukan proposisi :
- semoga semua bukti transaksi terjadi karena adanya pembelian dan penjualan
- dapatkah saya menyelesaikan laporan keuangan?

Berdasarkan Bentuknya
-—  Proposisi Tunggal hanya mengandung satu pernyataan.
-  Proposisi majemuk mengandung lebih dari satu pernyataan.



Berdasarkan Sifatnya
  - Dalam proposisi kategorial, hubungan antara subjek dan predikat terjadi dengan tanpa syarat.
- Dalam proposisi kondisional, hubungan antara subjek dan predikat terjadi dengan suatu syarat tertentu.

Berdasarkan Kualitasnya
  - Proposisi positif (afirmatif) adalah proposisi yang membenarkan adanya persesuaian hubungan antara subjek dan predikat.
- Proposisi negatif adalah proposisi yang menyatakan bahwa antara subjek dan predikat tidak mempunyai hubungan.

Berdasarkan Kuantitasnya
—-  Proposisi umum (universal), predikat proposisi membenarkan atau mengingkari seluruh subjeknya.
  - Proposisi khusus, predikat proposisi hanya membenarkan atau mengingkari sebagian subjeknya.

Penalaran Deduktif
            Penalaran deduktif bertolak dari sebuah konklusi atau simpulan yang didapat dari satu atau lebih pernyataan yang lebih umum.
1.      Menarik simpulan secara langsung
2.      Menarik simpulan secara tidak langsung
            Untuk menarik simpulan secara tidak langsung ini, kita memerlukan suatu premis (pernyataan dasar) yang bersifat pengetahuan yang semua orang sudah tahu. Silogisme merupakan bentuk penalaran dengan cara menghubung-hubungkan dua pernyataan yang berlainan untuk dapat ditarik simpulannya.

Unsur-unsur yang terdapat dalam Silogisme :
  1. Premis Umum (Premis Mayor) à menyatakan bahwa semua anggota golongan tertentu (A) memiliki sifat atau hal yang tersebut pada (B)
  2. Premis Khusus (Premis Minor) à menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang (C) adalah anggota golongan tertentu (A)
  3. Simpulan: menyatakan bahwa sesuatu atau seseoarng itu (C) memiliki sifat atau hal yang tersebut pada B
RUMUS : PU : Semua A=B
PK : Semua C=A
S  : Semua C=B

Jenis-jenis silogisme :
1.  Silogisme kategorial, adalah silogisme yang terjadi dari tiga proposisi. Dua proposisi merupakan premis dan satu proposisi merupakan simpulan.
2.      Silogisme hipotetis, adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi kondisional hipotesis. Kalau premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen, tetapi apabila premis minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh :
a)      PU : jika hari ini tidak panas, saya membawa payung
PK : hari ini panas
K   : saya tidak membawa payung

b)      PU : jika manusia memiliki kaki, manusia akan berjalan
PK : manusia memiliki kaki
K   : jadi, manusia berjalan
3.      Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatif, simpulannya akan menolak alternatif yang lain. 
Contoh :
a)      PU : persediaan dijual secara tunai atau kredit
PK : persediaan dijual secara tunai
K   : persediaan tidak dijual secara kredit
b)      PU : pia membeli rumah atau mobil
PK : pia membeli rumah
K   : pia tidak membeli mobil
4.      Entimen, Suatu silogisme yang tidak mempunyai premis mayor karena premis mayor itu sudah diketahui secara umum, yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Rumus: C=B karena C=A
Contoh :
a)      Semua wanita adalah calon ibu
Pia adalah seorang wanita
Jadi, pia adalah calon ibu
Entimen : “ pia adalah calon ibu karena dia adalah seorang wanita “

b)      Setiap manusia pasti merasakan mati
Kamil adalah seorang manusia
Kamil pasti merasakan mati
Entimen : “ kamil pasti merasakan mati karena dia seorang manusia”