Rabu, 21 Oktober 2015

Kasus Begal Menjadi Trending Topik di Indonesia



Awal tahun 2015 publik dikejutkan dengan fenomena begal, salah satu tindakan kriminal yakni mengambil secara paksa kendaraan bermotor yang kadangkala sampai membuat korban terluka atau bahkan terbunuh. Fenomena begal menjadi buah bibir khususnya di kota-kota besar yang menjadi sasaran tindak kejahatan pelaku begal seperti Jakarta, Depok, Bekasi, Lampung, Makasar, dan Tangerang.

Fenomena begal menjadi ramai diperbincangkan adalah sejak terjadinya fenomena begal di daerah Depok, Pada awal tahun (Januari) ada setidaknya lima kejadian tindak kejahatan pembegalan di daerah tersebut.
Pembegalan pertama yang memakan korban tercatat terjadi di Jalan Juanda pada Januari 2015. Semenjak kejadian tersebut, secara berturut-turut terjadi empat kejadian berikutnya yang tak kalah sadis. Salah satunya adalah para pembegal mencoba membuang korban ke Kali krukut. 
Keresahan warga tentang aksi begal juga banyak diutarakan di berbagai media sosial. Mulai dari pesan berantai BBM, update status di Facebook, Twitter, Path dll.  Tidak kalah tenar, Dalam 1 bulan di mesin pencari Google, banyak sekali di situs berita online tentang tagline begal di hampir beberapa titik rawan begal motor di Tangerang Selatan dan sekitarnya pada khususnya dan wilayah lain di Indonesia pada umumnya. 
Pem-be-gal-an yaitu proses atau cara atau perbuatan membegal dan perampasan dijalan yang sering terjadi sehingga penduduk atau masyarakat di daerah itu tidak berani memakai perhiasan kalau berpergian.
Kasus sosial begal ini sangat mengkhawatirkan warga dan banyak menimbulkan kekesalan di kalangan masyarakat sehingga dapat terjadi hal main hakim sendiri. Tidak hanya orang dewasa yang melakukan begal melainkan banyak anak muda, anak remaja yang menjadi pelaku begal

Peristiwa begal tersebut masuk dalam katagori kasus dalam Kriminologi, dimana kriminologi secara garis besar adalah ilmu untuk mempelajari suatu kejahatan yang dilihat dari berbagai faktor untuk mengungkap suatu hal yang berkaitan dengan pidana.
Hal ini karena pergaulan yang keras rentan dimasuki jaringan narkoba. Terlebih, remaja sangat rentan terpengaruh oleh lingkungannya. Amrizal mengatakan, begal yang masih remaja umumnya pemain baru. Sementara pemain lama justru berada di balik layar. Begal biasanya melakukan aksinya dengan berkelompok. Mereka juga biasanya sudah mengetahui medan lokasi. "Mereka memanfaatkan situasi sepi saat masyarakat tidak ramai atau petugas tidak patroli. Keadaan yang sepi ini membuat mereka berani melakukan aksi itu.
Karena marakmya budaya konsumerisme dan materialisme. Industri gadget dan otomotif (sepeda motor) menjadi sebuah tren yang harus senantiasa diikuti. Kedua, adalah media, khususnya film serta games. Saat ini baik film, sinetron, ataupun permainan banyak yang menampilkan adegan kekerasan secara vulgar yang seolah mengajari penontonnya untuk bisa melakukan hal tersebut. Ketiga, lemahnya pengawasan sosial. Satu sama lain saat ini kurang peduli. Sistem keamanan seperti ronda juga sudah jarang yang melakukannya. Keempat, kondisi perekonimian negara masih belum cukup baik. Saat harga kebutuhan pokok meningkat, berbanding terbalik dengan penghasilan. Dan Terbatasnya lapangan pekerjaan untuk masyarakat kelas bawah bisa memacu orang mencari jalan lain untuk mendapatkan uang, salah satunya membegal dimana begal menjadi cara praktis untuk mewujudkan kebutuhan hidup.
Menambahi hal tersebut akibat tindakan Bullying yang terjadi dalam kehidupan anak remaja tersebut dapat menjadi pemicu dari begal. Dimana hampir di setiap kehidupan anak remaja masih banyak terjadi kasus bullying dan premanisme. Kebutuhan tambahan untuk melakukan kegiatan anak remaja yang tidak dapat terkabul seperti uang untuk pacaran, duit untuk merokok, atau membeli minuman keras tersebut menjadi salah satu faktornya juga. Geng Motor juga menjadi penyebabnya, kekerasan yang identik dengan geng motor adalah salah satu cara untuk mewujudkan kepentingan dari kelompok geng motor tersebut sehingga dengan berkelompok yang dinamakan suatu geng yang bermotor dapat membegal korban dengan mudah dan merampas barang dengan kekerasan. Sepeda Motor adalah hal yang sering diincar oleh pembegal dikarenakan harganya yang relatif murah dan dapat dijual dengan cepat.
Kejadian ini tidak dapat di biarkan terlalu lama karena dampak yang buruk dapat menjalar, meluas, dan merajalela di kehidupan warga Indonesia. Keseimbangan antara Pemerintah, Penegak Hukum, dan Budaya dalam memperbaiki peristiwa ini harus lebih pintar dan cepat. Peran Budaya kita yang banyak yang identik dengan Fanatisme Erat harusnya dapat lebih berperan lagi, peran keluarga sebagai pengontrol utama sosial seharusnya dapat lebih mengawasi anak-anak remaja, Pemerintah juga tidak hanya melihat dari ekonominya saja melainkan suatu pemberdayaan keluarga juga, penegak hukum harus lebih waspada dan melihat kejadian-kejadian sosial dengan lebih cermat dan tegas sehingga masyarakat tidak berlebihan dengan rasa cemas dan khawatir dengan aparat yang tegas dan cermat.
            Didepok, dalam mengatasi begal yang marak terjadi, tak segan-segan klub geng motor pun ikut berpartisipasi pada saat malam hari, geng motor ini bahkan memberitahukan kepada warga depok untuk menghubungi salah satu anggotanya apabila ada warga (khususnya perempuan) yang takut berpergian malam hari ataupun sebaliknya, dengan cara ini klub geng motor sudah mulai tidak dipandang buruk oleh warga.
Setelah Begal Motor, Kini Muncul Begal Payudara di Depok    
Begal yang satu ini bukan motor roda dua maupun roda empat yang jadi sasarannya, namun daerah sensitif wanita, yakni payudara. Kejahatan ini terjadi pertama kali di wilayah Kecamatan Beji, Kota Depok.
Begal ini mengincar mahasiswi maupun para pekerja wanita, saat mereka pulang jalan kaki seorang diri maupun saat mengendarai sepeda motor.  “Ada baiknya para wanita yang suka mengendarai sepeda motor maupun yang jalan kaki dan melintas di wilayah rawan untuk berhati-hati. Begal yang satu ini bukan begal motor seperti biasanya, para pelaku memepet korban kemudian motor korban diambil, kalau begal yang ini begitu mepet korban, pelaku meremas payudara korban dan melarikan diri,”
            Pelaku juga kadang tidak hanya meremas payudara korbannya, namun berani memperkosanya. Ini modus baru. Ada istilah yang mereka gunakan saat membegal para wanita, yakni pepet, remas, kabur, atau pepet, remas, dan perkosa ketika korbannya jatuh dari motor. Untuk mengantisipasinya diharapkan masyarakat khususnya wanita untuk berhati-hati dengan modus baru ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar